PADANG – Isu akan terjadi tawuran besar antara beberapa sekolah menengah kejuruan (SMK) di Padang, Senin (1/8), terus bergulir liar. Berbagai pihak pun mengaku mulai mencemaskan situasi yang akan terjadi.
“Kita menjadi cemas untuk pergi sekolah. Jangan-jangan nanti saya dapat imbas saja dari tawuran tersebut, ” kata Nofriadi, siswa SMA.
Kecemasan itu menurutnya berdasarkan rekaman yang beredar, pelaku tidak akan pilih lawan. Bertemu pria berpakaian putih dan abu-abu, maka akan langsung dikeroyok saja.
“Jika seperti itu kan memang akan sangat mengkhawatirkan. Bisa saja kita-kita yang tidak punya urusan apa-apa terkena getahnya saja, ” tukuk Nofriadi.
Baca juga:
Masjid di Padang Bakal Ramah Anak
|
Kecemasan yang tidak kalah besar juga dirasakan orang tua siswa. Apalagi segelah melihat video beredar terkait aksi penyerangan ke SMKN 1 Padang, Kamis (28/7), lalu.
“Sangat sadis dan brutal. Tidak terbayang bagi saya jika hal itu terjadi pada anak saya. Dilepas pergi sekolah dengan kondisi sehat, tiba-tiba dapat kabar saja anak sudah luka berdarah-darah. Orang tua mana yang akan siap menerimanya, ” kata Jamal, orang tua siswa, Sabtu (30/7).
Menilik pada video yang telah beredar, Jamal merasa ada yang hilang dari siswa sekarang. Jika biasa tawuran pakai batu atau ikat pinggang, sekarang malah sudah membawa senjata tajam seperti clurit.
“Sepertinya pelaku tidak lagi memiliki rasa kasihan dan hati nurani. Mereka sepertinya hanya mengedepankan naluri membunuh. Semoga pihak terkait segera menyikapinya, ” harap Jamal.
Bak gayung bersambut, Dinas Pendikan Sumatera Barat menyikapi permasalahan tawuran tersebut dengan serius. Tidak hanya merusak citra pendidikan, tetapi telah menimbulkan kecemasan bahkan ketakutan di tengah masyarakat.
“Tentu kita sangat prihatin dengan fenomema ini. Kita akan segera mengambil langkah-langkah serius, ” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, H. Barlius.
Ditambahkan Barlius, Minggu (31/7) sekitar pukul 4.30 WIB, jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, pengawas SMK di Kota Padang, kepala SMK negeri dan swasta, dan ketua MKKS SMA Kota Padang akan melakukan rapat koordinasi bersama Asisten 1 Setdaprov Sumbar, Kakankesbangpol Sumbar, Kasatpol PP Prov Sumbar dan Kasatpol PP Kota Padang di istana gubernuran.
“Kita berharap akan mampu merumuskan langkah-langkah strategis untuk menyelesaikan tawuran yang telah terjadi dan mengantisipasi agar tidak terjadi lagi tawuran-tawuran berikutnya, ” pungkas H. Barlius. (***)